Jembatan yang lebih tepat disebut dengan Jembatan Tengku Fisabilillah ini adalah tempat favorit bersantai bagi masyarakat Batam, terutama di akhir pekan dan hari-hari libur. Di waktu-waktu seperti ini terutama menjelang sore hari, ruas kanan kiri jembatan akan dipenuhi oleh pengunjung yang datang beserta kendaraannya masing-masing baik mobil maupun motor. Tempat ini pun banyak didatangi para kawula muda, baik yang berpasang-pasangan maupun yang datang berkelompok. Sebagian pengunjung datang membawa alat pancing, berusaha menangkap ikan di sekitar kawasan jembatan.
Jembatan yang baru selesai dibangun pada tahun 1998 atas prakarsa B.J. Habibie ini memiliki arsitektur unik, sekilas mengingatkan kita akan jembatan terkenal di Amerika Serikat. Selain keindahan bentuk jembatan itu sendiri, memandang ke arah laut dari ketinggian puluhan meter sambil melihat pulau-pulau kecil di sekitarnya adalah pengalaman yang sangat membekas di hati. Air laut yang terhampar bersih tak tercemar, dengan arus yang relatif tenang tanpa ombak, beserta warna birunya laut yang sangat alami, apalagi turut dihiasi dengan warna-warni sinar mentari di sore hari pasti akan membuat takjub siapa saja yang pernah berkunjung kesini.
Jika merasa haus dan lapar, anda tak perlu khawatir karena ada banyak makanan dan minuman tersedia di sekitar anda. Di antara makanan yang dapat anda temukan antara lain jagung bakar, udang dan kepiting goreng, mie ayam, bakso, sate padang, pop mie dan berbagai snack-snack makanan ringan. Aneka minuman di antaranya, kelapa muda, teh, kopi, aneka minuman botol / kaleng, ataupun buah ciri khas Batam yaitu buah naga (dragon fruit) yang mungkin bisa anda nikmati dalam bentuk jus. Selain warung-warung kecil di sisi jembatan, banyak juga diantara penjual makanan/minuman ini yang memakai sepeda motor bergerobak menjajakan makanannya. Bagi anda penikmat seafood, ada berbagai tempat makan seafood di sekitar jembatan Barelang ke-1 dan ke-2 baik berupa restoran modern maupun dalam bentuk tradisional yang bangunannya bisa menjorok sampai ke atas laut.
Ex Camp Vietnam sendiri terletak di Pulau Galang, atau setelah jembatan ke-5 dari Pulau Batam. Kamp yang dibangun oleh Komisi Tinggi PBB untuk Urusan Pengungsi (UNHCR) dan Pemerintah Indonesia ini menurut sejarahnya sempat menjadi tempat tinggal sementara 250.000 pengungsi dari daerah Vietnam dan sekitarnya mulai pertengahan tahun 70 an hingga pertengahan tahun 90 an.
Di kawasan seluas sebuah desa ini para pengungsi dahulunya tinggal, bermain, beribadah dan melakukan aktivitas keseharian lainnya. Anda akan dengan mudah melihat bangunan-bangunan kosong bekas tempat tinggal mereka, baik yang nyaris masih utuh maupun yang sudah berupa puing-puing. Ada juga bekas kapal yang mereka gunakan untuk berlayar, bangunan bekas rumah sakit, gereja, kuil, dan kuburan umum. Di antara bangunan tersebut, ada gereja dan pagoda yang masih aktif digunakan hingga saat ini, dan anda akan bisa masuk dan berkunjung kesana. Terdapat juga museum yang berisikan berbagai peninggalan, hasil kerajinan dan ketrampilan tangan mereka, foto-foto dokumentasi kehidupan mereka, dan lain sebagainya.Di saat anda asyik menyaksikan berbagai fakta sejarah ini, monyet-monyet kecil dan lucu akan muncul mengagetkan dan menghibur anda, yang dapat ditemukan bebas berkeliaran di pinggir-pinggir jalan. Mereka pada dasarnya menunggu pengunjung untuk memberi mereka makanan, terutama pisang. Terdapat juga beberapa ekor rusa yang bisa anda saksikan tak jauh dari lokasi monyet-monyet itu berada dan museum.
Jarak dari pusat kota Batam ke Jembatan 1 Barelang berkisar 20 km. Sementara dari pusat kota ke pulau Galang lebih kurang 50 km. Walau terlihat jauh lebih dua kali lipat nya dibandingkan ke jembatan 1 Barelang, perjalanan menuju pulau Galang, dimana terdapat Ex Camp Vietnam, jauh lebih cepat dari yang diperkirakan dikarenakan kondisi jalan yang bagus, besar, dan relatif tak banyak kendaraan. Anda akan disuguhi pemandangan yang cukup memukau selama perjalanan karena dikanan kiri jalan pada dasarnya masih sangat asri. Pemandangan pulau yang berbukit-bukit dengan tanahnya yang merah namun masih alami dan penuh dengan tumbuhan hijau, diselingi dengan ladang-ladang tradisional masyarakat ataupun perkebunan buah naga (dragon fruit), dan dari kejauhan tampak birunya air laut adalah suguhan yang bisa anda nikmati dengan mudahnya. Anda akan terhanyut dalam suasana yang eksotis, membuat anda lupa dengan segala masalah yang membebani pikiran, dan mendapatkan semangat dan inspirasi baru dalam hidup. Kesemuanya bersumber dari keelokan alam yang masih sangat alami, jauh dari hiruk pikuk keramaian, dan udaranya yang bebas dari polusi.
Berbicara mengenai buah naga, terus terang penulis sendiri pada awalnya diperkenalkan dengan buah ini di Batam. Buah ini konon termasuk buah yang sangat banyak khasiatnya bagi kesehatan manusia. Silakan anda cari lakukan penelusuran di mesin pencari seperti google untuk keterangan lengkap akan khasiat buah ini.
Penulis sendiri menyarankan anda untuk terlebih dahulu langsung menuju ke Kamp Pengungsian Vietnam di Pulau Galang, setelah jembatan Barelang ke-5. Anda tetap bisa menikmati suasana di bekas kamp pengungsi ini walaupun sinar matahari masih sangat terik dikarenakan lokasinya yang sangat rindang, hijau dan penuh pepohonan. Baru setelah puas disini, anda bisa mengambil jalan yang sudah dilalui ketika berangkat tadi untuk kembali menuju jembatan pertama, dimana matahari sudah tak sepanas di siang hari, dan anda pun bisa menyaksikan keindahan matahari terbenam (sunset) dari atas jembatan. Bagi yang masih memiliki waktu panjang menjelang matahari tenggelam, di perjalanan antara jembatan 5 dan jembatan 1, terdapat beberapa pantai yang bisa anda kunjungi, walaupun penulis tidak menyarankan untuk mengunjunginya di luar hari libur/akhir pekan jika anda berangkat dalam rombongan yang berjumlah kecil. Agar tak ada yang terlewati, bagi yang sudah tak sabar ingin menyicipi hidangan seafood yang lezat secepatnya, terdapat juga rumah makan seafood di sisi jembatan 5 tak jauh dari pintu masuk kamp pengungsian Vietnam. Jembatan 5 sendiri menurut pendapat penulis termasuk di antara jembatan yang memiliki pemandangan yang bagus, selain jembatan 1 dan 2. Alternatif lainnya, di perjalanan antara jembatan 5 dan jembatan 1, anda juga bisa istirahat sejenak sambil menambah pengetahuan di beberapa perkebunan buah naga yang menyediakan akses wisata agraris buah naga.
Sebelum tulisan ini diakhiri, ada baiknya penulis mengingatkan anda untuk membawa kendaraan sendiri, kendaraan pribadi maupun sewa, atau menyewa bus travel/wisata bagi yang bepergian dalam jumlah besar. Hal ini dikarenakan tidak ada angkutan umum sejauh ini yang bisa membawa anda dari pusat kota menuju kedua tempat wisata Batam tersebut, baik Jembatan Barelang maupun camp pengungsian Vietnam. A
Tidak ada komentar:
Posting Komentar